Senin, 25 Maret 2013

Cara Mengembangkan Lele Jumbo

TEKNIK BUDIDAYA LELE DUMBO DI KOLAM TERPAL MENGENAL LELE DUMBO 1. Jenis Lele Ada 2 jenis lele yang biasa dikenal yaitu lele lokal dan lele dumbo , kata dumbo konon berasal dari kata “jumbo” yang berarti besar. Lele dumbo merupakan hasil persilangan antara lele asli Taiwan dan lele Afrika , masuk ke Indonesia sekitar tahun 1986. Perbedaan dengan lele lokal yaitu dalam hal kecepatan tumbuh dan ukuran tubuhnya. 1. Ciri Morfologi (Bentuk Tubuh) Kulit tubuh licin, berlendir, dan tidak bersisik, jika terkena sinar matahari , warna tubuh berubah pucat dan jika terkejut warna tubuh berubah loreng hitam-putih. Mulut lebar, kurang lebih ¼ dari panjang tubuhnya. Kumis di sekitar mulut sebanyak 8 buah yang berfungsi sebagai alat peraba saat bergerak dan mencari makan. Sirip tunggal sebanyak 3 buah di punggung, ekor dan dubur , fungsinya untuk alat bantu berenang. Sirip berpasangan sebanyak 2 pasang, yaitu sirip dada dan sirip perut. Sirip dada dilengkapi dengan tulang keras yang disebut patil, fungsinya sebagai senjata dan alat bantu gerak. 1. Syarat Hidup Lele Dumbo merupakan ikan yang paling tahan terhadap kualitas perairan yang jelek seperti tempat pembuangan air limbah rumah tangga . Dengan dilengkapi organ insang tambahan yang disebut arborescent atau labyrinth, lele dumbo mampu hidup dalam lumpur bahkan hidup tanpa air dalam beberapa jam. Walaupun lele dumbo termasuk ikan yang tahan, akan tetapi agar hasil usaha budidaya kita menghasilkan hasil yang optimal maka diperlukan syarat2 sbb : - Suhu air 27°C - Kandungan oksigen terlarut 3ppm - Tingkat keasaman (pH) air 6,5 – 8 2. PEMBESARAN 1. Pembuatan Kolam Terpal 1. Siapkan kayu/bambu untuk pasak atau tiang dan dinding kolam yang akan dibuat. 2. Pasang tiang dan dinding kolam sesuai dengan ukuran yang dikehendaki, bisa 2x3x1m , 4x5x1m atau 4x8x1m. 3. Pasang terpal yang tepinya telah dibuat lubang dari ring logam, untuk kolam berukuran 2x3x1m luas terpalnya 4x5m, sedangkan untuk kolam berukuran 4x5x1m luas terpalnya 6x7m 4. Pasang pipa atau selang untuk saluran pembuangan atau pengurangan air pada waktu kolam kelebihan air 2. Persiapan Kolam 1. Setelah kolam terpal dibuat, bilas terlebih dahulu dengan air bersih. 2. Masukkan air bersih ke dalam kolam dengan ketinggian 50 - 75 cm. 3. Setelah kolam terisi air, biarkan selama 2-3 hari untuk menumbuhkan pakan alami. 3. Penebaran Benih Pastikan kolam sudah ditumbuhi pakan alami dan benih siap untuk ditebar. Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari agar suhu air tidak terlalu panas. Proses penebaran dilakukan secara perlahan lahan sehingga benih tidak stress. Padat penebaran untuk benih ukuran 5-8 cm adalah 200 ekor/m2, untuk ukuran 8-12 cm adalah 100 ekor/m2. 4. Pemeliharaan Beri pakan yang sesuai dengan besarnya lele. Pakan diberikan 3 kali sehari yaitu pagi,sore, dan malam. Jumlah pakan perhari yaitu 3-5% dari bobot lele yang dipelihara. Jenis pakan bisa berupa pelet atau pakan alternatif lainnya. Perlu pengontrolan rutin terhadap hama dan penyakit lele. Lama pemeliharaan lele dumbo di kolam pembesaran yaitu selama 2-4 bulan tergantung permintaan pasar 5. Pemanenan Keringkan kolam secara bertahap mulai pagi hari sampai tersisa sedikit. Tangkap lele dumbo yang sudah berkumpul menggunakan seser tapi harus hati-hati agar tidak terjadi luka-luka pada lele. Tampung lele di bak yang airnya bersih agar tubuh lele bersih dari lumpur. Biarkan beberapa jam, selanjutnya siap dibawa ke pasar .